Fotografi itu seni melukis cahaya. Begitulah asal kata fotografi yang berasal dari kata photo (cahaya) dan graphy (melukis). Dalam fotography, salah satu skill utama yang harus dikuasai adalah bagaimana mengolah cahaya agar sesuai yang kita inginkan.
Dalam hal cahaya, ada berbagai sumber cahaya yang bisa kita manfaatkan. Sejauh yang pernah saya jalani, ada empat teknik yang bisa kita manfaatkan. Yuk dibahas satu-satu.
Yang pertama, adalah menggunakan cahaya natural. Ini berasal dari cahaya matahari. Menggunakan cahaya natural ini tidak bisa sembarangan kalau yang kita foto adalah food photography. Beda kalau kita memotret orang. Dalam memotret orang, dengan cahaya siang hari aja hasilnya bisa lumayan oke. Food photography punya tantangan yang besar karena objek makanan ini harus stunning hasilnya padahal makanan itu biasanya bentuknya memiliki banyak sudut sehingga bakal muncul bagian shadow dan highlight. Di sanalah tantangannya.
Biasanya, para food photographer akan mencari cahaya natural yang lembut sebagai sumbernya. Yang biasa dimanfaatkan adalah jendela rumah. Kita bisa cari jendela yang tidak kena direct sunlight, lalu bisa kita letakkan objek makanan di sana. Kalau cahayanya terlampau keras, bisa kita letakkan diffuser di jendela untuk melembutkan cahaya. Cahaya bisa kita arahkan datang dari samping atau dari belakang.
Tantangan yang muncul adalah karena cahayanya dari satu arah maka akan muncul bayangan. Kebetulan ada teman saya yang meminta produk makanannya difotokan. Produk teman saya ini adalah kacang mede yang laris manis kalau bulan Ramadhan. Jadi, sekalian kita belajar bareng dari studi kasus aja. Nah, dengan cahaya natural satu
arah, hasilnya seperti foto 1. Tertarik tidak buat beli produknya kalau fotonya kayak gitu?
Tentu makanan seperti itu tidak menimbulkan selera kita saat melihatnya. Kalau calon customer yang melihatnya, mungkin dia batal membeli hanya gara-gara fotonya kusam
Terus bagaimana donk sebaiknya?
Triknya sangat mudah. Yaitu pakai reflektor (pemantul cahaya) di sebelah kanan yang memiliki shadow. Reflektornya bisa apa saja, asal bidang berwarna putih yang akan memantulkan cahaya matahari yang datang dari arah belakang makanan. Cahaya pantulan ini akan mengisi warna gelap di bagian depan makanan. Kebetulan, di rumah saya ada styrofoam gabus yang harganya murah meriah. Ini bisa jadi reflektor yang pas. Hasilnya? Bisa lihat di foto selanjutnya. Lebih pengen nyobain kan produknya?
Hanya dengan sedikit tambahan reflektor ternyata hasilnya sangat berbeda kan? Menarik kan memotret makanan? Kita lihat tips dan trik selanjutnya di artikel lain ya