Ini adalah kegalauan banyak fotografer saat ini. Mana yang akan dipilih sebagai gear yang paling dihandalkan? Apakah Canon atau Sony?
Sebenarnya ini akan kembali lagi ke apa kebutuhan kita, budget kita, dan latar belakang kita. Apakah Anda adalah fotografer profesional yang sering travelling dan memotret di mana-mana? Ataukah Anda seorang fotografer yang fokus memotret foto produk? Apakah Anda telah memiliki beberapa lensa merek tertentu sebelumnya? Apakah Anda menginginkan kualitas gambar atau Anda lebih memprioritaskan kualitas video?
Jawaban dari berbagai pertanyaan-pertanyaan seperti di ataslah yang akan memberikan pertimbangan yang tepat tentang jenis kamera yang cocok bagi kita.
Oke, kalau begitu kita bahas kelebihan merek kamera ini satu per satu secara objektif berdasarkan pengalaman saya ya. Saya adalah pengguna Canon yang cukup lama dan saat ini sudah memiliki beberapa kamera Sony. Saya tidak punya pengalaman menggunakan kamera Nikon karena Nikon konon kabarnya jauh lebih mahal. Jadi, sejak awal saya memang kurang mempertimbangkan Nikon karena urusan budget. Tetapi, beberapa kawan saya yang menggunakan Nikon berkata kalau dalam urusan warna, kamera Nikon lebih kontras dan hasil potretnya menjadi lebih colorful. Entah benar atau tidak, tapi kalau sekarang ini, masalah warna sih bisa kita atasi dengan editing menggunakan software.
Kita mulai dulu dengan kamera Sony. Kamera Sony ada berbagai jenis merek. Yang cukup handal untuk memotret wedding adalah kamera jenis a6000 ke atas atau seri Sony Alpha 7 ke atas. Kelebihan Sony sudah jelas yaitu ringan di tangan. Kamera mirrorless ini memang asyik dan diprediksi akan menjadi trend ke depannya karena nggak bikin capek di tangan dan mudah di bawa ke mana-mana. Apalagi, kamera Sony ini handal dalam urusan video. Kita tahu brand Sony cukup lama malang-melintang sebagai merek kamera video. Di jaman old, kamera video Sony yang dipanggul adalah salah satu standar para videographer untuk wedding
Dan bukan hanya itu, kamera mirrorless Sony memang jauh lebih maju ketimbang Canon. Misalnya saja, harga kamera Sony a6500 sudah bisa memberikan kualitas video 4K. Coba bandingkan dengan kamera Canon pada harga sejenis misalnya Canon 80D. Tapi mungkin kita mikir, buat apa sih 4K? Toh hasil video wedding, 1080 saja sudah cukup. Iya juga sih, tapi bayangkan kalau kita harus men-shooting video untuk produk dan kliennya minta 4K. Nah kan?
Sudah begitu, fitur videonya pun ciamik. Misalnya saja auto focusnya yang cepat atau fitur pengenalan wajah yang sangat bermanfaat kalau merekam video secara individual. Ini sangat bermanfaat kalau kita merekam video saat wedding. Tidak perlu ribet mengatur manual terus-menerus. Fokus kita adalah menyajikan rangkaian cerita yang apik yang diambil dari berbagai sudut pandang, bukan lagi sekedar pengelolaan teknis yang merepotkan.
Karena alasan inilah, saya lebih menspesialisasikan kamera Sony sebagai perekam video. Namun begitu, bukan berarti kamera Sony jelek dalam merekam gambar ya. Anda bisa bandingkan Sony A7RII dengan Canon yang kurang lebih setara harganya saat ini. Saat tulisan ini dibuat, kamera Sony A7 Mark III sudah keluar, sehingga kamera A7RII jatuh dan didiskon cukup lumayan. Harganya kurang lebih sama dengan Canon 6D Mark II yang full frame. Kita bisa bandingkan bahwa A7RII punya image sensor sebesar 42.4 Megapiksel. Ajib dah.
Tapi karena alasan tertentu, saya tidak melakukan migrasi sepenuhnya ke kamera Sony. Satu alasan yang paling kuat adalah urusan lensa. Saya sudah memiliki berbagai jenis lensa Canon. Dan kalau migrasi ke Sony, harga lensa bekasnya tentu jatuh. Sementara kelemahan kamera Sony adalah harga lensanya yang cukup mahal. Pilihan lensanya juga belum sebanyak Canon. Memang kita bisa menggunakan adapter, tetapi penggunaan adapter menyebabkan auto focus menjadi lambat. Ini kurang disarankan untuk fotografer profesional yang memiliki tuntutan kerja yang tinggi.
Lalu bagaimana dengan Canon? Canon adalah pemain lama yang sudah sangat menguasai pasar kamera digital, khususnya kamera DSLR. Dulu, kamera DSLR adalah penyebab mengapa perusahaan sebesar Kodak bisa jatuh. Keunggulan kamera digital, tentunya kita sudah mahfum semuanya.
Buat pecinta Canon, Canon memiliki skin tone yang apik. Meski secara fitur dibandingkan Sony mungkin kalah, hasil pemotretannya tentu tidak perlu diragukan lagi. Dan jangan lupa, kekuatan Canon berada dalam jajaran lensanya yang bervariasi. Anda bisa mendapatkan lensa buatan Canon atau juga dari pabrikan lain dengan harga miring tapi kualitas tetap jempolan seperti keluaran Tamron dan keluaran Sigma. Ini tentu yang masih menjadi PR besar bagi Sony. Betul bahwa Sony memiliki adapter, hanya saja menggunakan adapter dan menyebabkan auto focus melambat tidak cocok untuk fotografer profesional yang harus sigap dalam berbagai tuntutan klien.
Dan bagi sebagian penggemar Canon, kamera Sony masih memiliki kelemahan dalam hasil jepretannya. Ini masalah selera mungkin. Salah satu kelemahan kamera mirrorless lainnya adalah lebih boros batere karena kamera Sony akan menampilkan hasilnya di layar dan tentunya itu akan menyedot batere. Pengguna Canon tentu lebih terbiasa dengan kamera DSLR dan fitur viewfindernya.
Oh ya, saat ini Canon mulai serius dengan kamera mirrorlessnya. Yang terbaru yang diluncurkan setahu saya adalah Canon EOS R. Namun harganya selangit. Kita tunggu saja perkembangan seri mirrorless Canon ini nantinya.
Mana sekarang yang akan Anda pilih? Jawabannya tergantung Anda sendiri.